Rabu, 11 April 2012

proposal permainan


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………    1
BAB 1
Pendahuluan...........................................................................................................    2
1.1 pendahuluan.....................................................................................................    2
BAB 2
            Fungsi,tujuan,target................................................................................................    3
2.1 fungsi.................................................................................................................   3
2.2  tujuan.................................................................................................................   3
2.3 target.................................................................................................................   3

BAB 3
            Pendekatan pembelajaran......................................................................................   4
            3.1 Pembelajaran berorientasi pada perkembangan anak.........................................  4         
            3.2 Berorientasi pada Kebutuhan Anak………………………………………………………………………..  4
3.3 Kreatif dan Inovatif………………………………………………………………………………………………….  4
BAB 4        
Penutup…………………………………………………………………………………………………………………………….            5




BAB I       PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini mengalami peningkatan dari 50% menjadi 80%. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian/kajian yang dilakukan oleh Pusat Kurikulum, Balitbang Diknas tahun 1999 menunjukkan bahwa hampir pada seluruh aspek perkembangan anak yang masuk TK mempunyai kemampuan lebih tinggi daripada anak yang tidak masuk TK di kelas I SD. Data angka mengulang kelas tahun 2001/2002 untuk kelas I sebesar 10,85%, kelas II sebesar 6,68%, kelas III sebesar 5,48%, kelas IV sebesar 4,28, kelas V sebesar 2,92%, dan kelas IV sebesar 0,42%.Data tersebut menggambarkan bahwa angka mengulang kelas pada kelas I dan II lebih tinggi dari kelas lain.
Diperkirakan bahwa anak-anak yang mengulang kelas adalah anak-anak yang tidak masuk pendidikan prasekolah sebelum masuk SD. Mereka adalah anak yang belum siap dan tidak dipersiapkan oleh orangtuanya memasuki SD. Adanya perbedaan yang besar antara pola pendidikan di sekolah dan di rumah menyebabkan anak yang tidak masuk pendidikan taman kanak-kanak (prasekolah) mengalami kejutan sekolah dan mereka mogok sekolah atau tidak mampu menyesuaikan diri sehingga tidak dapat berkembang secara optimal. Hal ini menunjukkan pentingnya upaya pengembangan seluruh potensi anak usia prasekolah.
Usia 4-6 tahun, merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional,konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama. Oleh sebab itu dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal.
Peran pendidik (orang tua, guru, dan orang dewasa lain) sangat diperlukan dalam upaya pengembangan potensi anak 4 – 6 tahun. Upaya pengembangan tersebut harus dilakukan melalui kegiatan bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Dengan bermain anak memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi, belajar secara menyenangkan.  Selain itu bermain membantu anak mengenal dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan.
II. FUNGSI, TUJUAN, TARGET
2.1 Fungsi
Fungsi belajar dari bahan bekas  adalah:
a. Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak.
b. Mengenalkan anak dengan dunia sekitar.
c. Menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik.
d. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.
e. Mengembangkan keterampilan, kreativitas dan kemampuan yang dimiliki anak.
f.  Menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar ( kemampuan baca tulis)
2.2 Tujuan
Membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.
2.3 Target
Target yang hendak dicapai melalui PAUD antara lain adalah :
1.    Anak dapat menyesuikan diri menghadapi pendidikan selanjutnya
2.    Anak memiliki etika dalam pergaulan
3.    Anak dapat bersosialisasi diri



III. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
 Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran pada pendidikan prasekolah  dilakukan dengan berpedoman pada suatu program kegiatan yang telah disusun sehingga seluruh perilaku dan kemampuan dasar yang ada pada anak dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Pendekatan pembelajaran pada anak TK dan RA hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
3.1 Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak yaitu:
1.    Anak belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasakan aman dan tentram secara psikologis.
2.    Siklus belajar anak selalu berulang.
3.    Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan anak-anak lainnya.
4.    Minat dan keingintahuan anak akan memotivasi belajarnya.
5.    Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan individu.
3.2 Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis (intelektual, bahasa, motorik, dan sosio emosional). Dengan demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan melalui analisis kebutuhan yang disesuaikan dengan berbagai aspek perkembangan dan kemampuan pada masing-masing anak.
3.3 Kreatif dan Inovatif
Proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif dapat dilakukan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berfikir kritis dan menemukan hal-hal baru. Selain itu dalam pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara dinamis. Artinya anak tidak hanya sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek dalam proses pembelajaran.


IV. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat. Harapan kami mewujudkan visi ‘Membangun Generasi Berkarakter” di negara ini, bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memberikan manfaat bagi anak bangsa. Akhirnya hanya kepada Dia yang Maha Pengasih, kita kembalikan segala urusan. Semoga Dia memudahkan urusan hamba-hambaNya yang ingin berbuat baik terhadap sesama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar