DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… 1
BAB 1
Pendahuluan........................................................................................................... 2
1.1 pendahuluan..................................................................................................... 2
BAB 2
Fungsi,tujuan,target................................................................................................ 3
2.1 fungsi................................................................................................................. 3
2.2 tujuan................................................................................................................. 3
2.3 target................................................................................................................. 3
BAB 3
Pendekatan pembelajaran...................................................................................... 4
3.1 Pembelajaran
berorientasi pada perkembangan anak......................................... 4
3.2 Berorientasi
pada Kebutuhan Anak……………………………………………………………………….. 4
3.3 Kreatif
dan Inovatif…………………………………………………………………………………………………. 4
BAB 4
Penutup……………………………………………………………………………………………………………………………. 5
BAB I PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Anak
usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada rentangan
usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut sebagai anak
usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini mengalami peningkatan
dari 50% menjadi 80%. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian/kajian yang
dilakukan oleh Pusat Kurikulum, Balitbang Diknas tahun 1999 menunjukkan bahwa
hampir pada seluruh aspek perkembangan anak yang masuk TK mempunyai kemampuan
lebih tinggi daripada anak yang tidak masuk TK di kelas I SD. Data angka
mengulang kelas tahun 2001/2002 untuk kelas I sebesar 10,85%, kelas II sebesar
6,68%, kelas III sebesar 5,48%, kelas IV sebesar 4,28, kelas V sebesar 2,92%,
dan kelas IV sebesar 0,42%.Data tersebut menggambarkan bahwa angka mengulang
kelas pada kelas I dan II lebih tinggi dari kelas lain.
Diperkirakan
bahwa anak-anak yang mengulang kelas adalah anak-anak yang tidak masuk pendidikan
prasekolah sebelum masuk SD. Mereka adalah anak yang belum siap dan tidak
dipersiapkan oleh orangtuanya memasuki SD. Adanya perbedaan yang besar antara
pola pendidikan di sekolah dan di rumah menyebabkan anak yang tidak masuk
pendidikan taman kanak-kanak (prasekolah) mengalami kejutan sekolah dan mereka
mogok sekolah atau tidak mampu menyesuaikan diri sehingga tidak dapat
berkembang secara optimal. Hal ini menunjukkan pentingnya upaya pengembangan
seluruh potensi anak usia prasekolah.
Usia
4-6 tahun, merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif untuk menerima
berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. Masa peka adalah masa
terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon
stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk
meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa,
sosial emosional,konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan
nilai-nilai agama. Oleh sebab itu dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai
dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara
optimal.
Peran
pendidik (orang tua, guru, dan orang dewasa lain) sangat diperlukan dalam upaya
pengembangan potensi anak 4 – 6 tahun. Upaya pengembangan tersebut harus
dilakukan melalui kegiatan bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain.
Dengan bermain anak memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan,
mengekspresikan perasaan, berkreasi, belajar secara menyenangkan. Selain
itu bermain membantu anak mengenal dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan.
II. FUNGSI, TUJUAN, TARGET
2.1
Fungsi
Fungsi
belajar dari bahan bekas
adalah:
a.
Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak.
b.
Mengenalkan anak dengan dunia sekitar.
c.
Menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik.
d.
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.
e.
Mengembangkan keterampilan, kreativitas dan kemampuan yang dimiliki anak.
f.
Menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar ( kemampuan baca tulis)
2.2
Tujuan
Membantu
anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi
moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik,
kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.
2.3
Target
Target
yang hendak dicapai melalui PAUD antara lain adalah :
1.
Anak dapat menyesuikan diri menghadapi
pendidikan selanjutnya
2.
Anak memiliki etika dalam pergaulan
3.
Anak dapat bersosialisasi diri
III.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan
Pembelajaran
Pendekatan
pembelajaran pada pendidikan prasekolah dilakukan dengan berpedoman pada
suatu program kegiatan yang telah disusun sehingga seluruh perilaku dan
kemampuan dasar yang ada pada anak dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya.
Pendekatan pembelajaran pada anak TK dan RA hendaknya memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
3.1
Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak yaitu:
1.
Anak belajar dengan baik apabila kebutuhan
fisiknya terpenuhi serta merasakan aman dan tentram secara psikologis.
2.
Siklus belajar anak selalu berulang.
3.
Anak belajar melalui interaksi sosial
dengan orang dewasa dan anak-anak lainnya.
4.
Minat dan keingintahuan anak akan
memotivasi belajarnya.
5.
Perkembangan dan belajar anak harus
memperhatikan perbedaan individu.
3.2
Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Kegiatan
pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak.
Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk
mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun
psikis (intelektual, bahasa, motorik, dan sosio emosional). Dengan demikian
berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan melalui analisis
kebutuhan yang disesuaikan dengan berbagai aspek perkembangan dan kemampuan
pada masing-masing anak.
3.3
Kreatif dan Inovatif
Proses
pembelajaran yang kreatif dan inovatif dapat dilakukan oleh pendidik melalui
kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi
anak untuk berfikir kritis dan menemukan hal-hal baru. Selain itu dalam
pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara dinamis. Artinya anak tidak
hanya sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek dalam proses pembelajaran.
IV. PENUTUP
Demikian
proposal ini kami buat. Harapan kami mewujudkan visi ‘Membangun Generasi Berkarakter” di negara ini, bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya
sehingga dapat memberikan manfaat bagi anak bangsa. Akhirnya hanya
kepada Dia yang Maha Pengasih, kita kembalikan segala urusan. Semoga Dia
memudahkan urusan hamba-hambaNya yang ingin berbuat baik terhadap sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar